Bukan hanya public figure saja yang membutuhkan pencitraan. Ada banyak alasan mengapa membangun personal branding penting bagi mahasiswa. Mereka lebih membutuhkannya untuk pengembangan diri dan membangun identitas profesional dan menciptakan kesempatan untuk perkembangan personal dan karir.
8 Alasan Mengapa Membangun Personal Branding Penting Bagi Mahasiswa
Membentuk citra diri bukan sesuatu yang bisa dilakukan secara instant, sehari jadi. Butuh proses dan strategi. Itulah satu alasan mengapa personal branding penting bagi mahasiswa, bahkan sejak awal perkuliahan. Berikut delapan alasan mengapa kamu harus memulainya sekarang juga.
1. Sebagai Pembeda
Bayangkan semua mahasiswa yang baru lulus dari jurusan yang sama melamar pada satu perusahaan untuk posisi yang sama. Semuanya isi resumenya sama. Niilai akademik yang baik dan berasal dari universitas ternama. Tidak hanya akan membuat perekrut kebingungan memilih kandidat yang tepat, tetapi peluang kamu untuk terpilih pun menjadi kecil.
Dengan memiliki gambaran diri yang kuat dari awal, akan membuat kamu menonjol diantara para pesaing di dunia profesional. Personal branding bisa membantu mahasiswa menunjukan kelebihan, bakat, serta pencapaian mereka.
2. Kesempatan Magang dan Kerja
Profil profesional yang di bangun mahasiswa sejak awal dapat meningkatkan kesempatan menarik lebih banyak peluang magang dan kerja di perusahaan ternama. Ketika para perekrut melihat profil kamu yang merefleksikan kemampuan, pengalaman, kualitas diri, dan sebagainya, mereka kemungkinan akan menandai kamu sebagai kandidat yang kuat.
Personal branding seakan bekerja seperti magnet yang menarik para perekrut yang mencari kandidat yang memiliki kualitas, keunikan, dan berkarakter untuk bekerja di perusahaan mereka.
3. Menambah Networking
Alasan mengapa membangun personal branding penting bagi mahasiswa adalah untuk menambah networking atau koneksi terutama dalam ranah profesional. Membangun citra diri adalah cara yang paling baik untuk melebarkan koneksi dan terhubung dengan para profesional di Industri yang mereka pilih.
Dengan terlibat aktif di berbagai platform sosial media, menghadiri workshop, seminar, dan berpartisipasi dalam diskusi, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menambah koneksi sesuai dengan industri karir yang mereka pilih. Koneksi ini bisa membawa mereka pada peluang-peluang mentorship, kolaborasi, dan pengembangan karir.
4. Pengembangan Diri
Membangun personal branding bagi mahasiswa tidak hanya memiliki manfaat keluar, tetapi bermanfaat bagi pengembangan diri. Dalam prosesnya, mahasiswa terdorong untuk merefleksikan nilai-nilai yang mereka miliki, kelebihan, dan tujuan. Refleksi diri ini membantu mereka mengembangkan visi yang jelas mengenai jalan karir mereka dan mengidentifikasi di ranah mana saja mereka harus meningkatkan atau belajar keterampilan baru.
Proses ini juga mendorong mahasiswa untuk terus belajar hal baru dan melakukan peningkatan keterampilan, baik yang bersifat teknis maupun soft skills. Pada akhirnya proses membangun citra diri ini menjadikan mereka pribadi yang berkualitas dan berkarakter.
5. Kemajuan Karir
Personal brand yang di bangun dengan baik dapat meningkatkan kesempatan seorang mahasiswa dalam hal kemajuan karir. Ketika pemberi kerja menyadari bahwa pekerjanya ternyata seorang yang memiliki pengetahuan yang luas dan reputasi yang baik, peluang untuk mendapatkan promosi semakin besar. Mereka tidak akan ragu lagi memberi kamu kenaikan jabatan, karena mereka melihat kamu orang yang kompeten.
6. Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan
Pengambaran diri yang kuat dapat menumbuhkan kredibitas dan kepercayaan perekrut, klien, dan rekan bisnis terhadap diri kita. Mereka dapat melihat semua pencapaian yang pernah kita raih, reputasi, dan pengalaman kita. Hal ini penting karena kredibilitas dan kepercayaan adalah dasar dari hubungan profesional yang sukses.
7. Kesempatan Menjadi Seorang Enterpreneur
Alasan mengapa personal branding penting bagi mahasiswa tidak hanya dipertujukan untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus. Dengan memiliki citra diri yang kuat, seseorang juga bisa menjadi seorang enterpreneur yang sukses.
Membangun personal brand dalam membantu mengembangkan keterampilan, keahlian dan pengalaman kita. Orang bisa melihat kita seorang yang memiliki nilai, unik dan menginspirasi. Dengan demikian, akan mudah bagi kita untuk menarik perhatian klien, rekan bisnis, dan investor.
8. Memulai sejak dini
Memulai personal branding sejak mahasiswa memberikan keuntungan signifikan. Mereka memiliki keunggulan untuk mengembangkan citra diri yang kuat, membangun hubungan, dan merancang identitas profesional yang kokoh.
Bayangkan perbedaan seseorang yang baru membangun personal building pada saat akan mencari kerja dengan orang yang sudah memulainya dari awal kuliah. Tentu berbeda bukan? Jika kamu sudah memulainya sejak dini, pada saat lulus, kamu tinggal memetik hasilnya saja atau tinggal meneruskan.
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Membangun Personal Branding Bagi Mahasiswa?
Tidak ada rentang waktu khusus kapat tepatnya kamu harus membangun citra diri sebagai mahasiswa. Tetapi, lebih awal lebih baik. Begitu kamu di terima sebagai mahasiswa baru, kamu harus tahu apa orientasi kamu ke depannya, perjalanan karir kamu seperti apa, dan sebagainya. Dengan begitu, kamu pun akan tahu citra seperti apa yang ingin kamu bangun.
Tips Membangun Personal Branding Mahasiswa
1. Mulailah sekarang juga
Apakah kamu baru masuk semester satu atau semester akhir, yang harus kamu lakukan adalah memulainya sekarang juga. Jika kamu bertanya apakah tidak terlalu telat untuk mulai membangun personal branding ini setelah sudah hampir lulus? Yang salah itu ketika kamu menunda-nunda dengan berbagai alasan.
Tapi kan saya baru masuk kuliah, masih banyak waktu untuk membangun personal branding. Justru, pada saat awal kamu menjadi mahasiswa itu lebih baik. Perjalanan studi dan karir kamu akan lebih terarah. Visi dan tindakan kamu akan lebih jelas.
2. Tentukan Tujuan
Dengan menentukan tujuan karir masa depan sejak awal, motivasi kamu memilih jurusan dan semua kegiatan kamu selama menjadi mahasiswa akan lebih terarah dan lebih bermakna. Misal, Abu Tholib adalah mahasiswa jurusan Manajemen Sumber Daya. Tujuannya ingin menjadi seorang HR profesional dan bekerja pada perusahaan ternama. Maka dia akan mulai bangun citra tersebut dengan mengikuti event atau mengerjakan proyek yang berkaitan dengan HR.
3. Tentukan Target Audien
Audien di sini bisa perekrut, klien atau rekan bisnis. Mari kita lanjutkan dengan kasus Abu Tholib sebagai mahasiswa jurusan manajemen SDM. Katakanlah target audien dia perusahaan-perusahaan yang ternama baik.
4. Bangun Personal Branding Digital
Media sosial merupakan alat yang sangat efektif untuk mencapai perekrut. Agar dapat dilirik perekrut dari perusahan ternama, Abu Tholib bisa mulai dengan membuat website yang berisi portofolio, opini-opini mengenai topik marketing, dan sebagainya. Dia juga bisa membuat dan mengisi profil Linkedin Abu Tholib dengan pencapaian-pencapaian, proyek-proyek HR yang pernah dia kerjakan, dan sebagainya.
5. Konsisten dan Otentik
Membangun personal branding bagi mahasiswa bukan berarti membuat diri yang palsu, serba di buat-buat. Konsepnya tidak seperti itu. Kamu harus tetap menjadi diri sendiri dengan segala keunikan yang kamu miliki.
Bisa saja di awal-awal setiap langkah kamu terasa di buat-buat. Misal, yang tidak biasa ikut seminar, terpaksa ikut seminar. Mulanya mungkin kamu akan merasa terpaksa tetapi seiring berjalannya waktu akan terbiasa dan hal tersebut menjadi bagian dari diri kamu. Tidak lagi di ada-adakan demi pencitraan. Jadi, konsepnya bukan untuk menciptakan diri yang palsu, tetapi lebih kepada melatih diri.
Apabila kamu merasa tidak nyaman dengan gambaran diri yang ingin kamu bangun tersebut, bisa jadi passion kamu bukan di situ. Karena kalau dipaksakan, perekrut, klien, atau rekan bisnis juga akan tahu.